Langsung ke konten utama

SEJARAH PENDIDIKAN: PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA PENDUDUKAN JEPANG (1942 - 1945)


 

KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG

 

            Sumber : https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220630182708-225-815713/9-fakta-tentang-anya-forger-esper-cilik-di-anime-spy-x-family

  Kondisi pendidikan Indonesia pada masa penjajahan Jepang (1942-1945) sangatlah buruk, memburuknya keadaan pendidikan pada masa penjajahan Jepang terjadi karena Indonesia dijadikan sebagai pangkalan perang militer Jepang oleh karena itu masyarakat harus hidup dalam kondisi perang dan para guru hingga anak-anak di paksa untuk bekerja memenuhi kebutuhan Jepang. Bukti dari kemerosotan kualitas Pendidikan di zaman penjajahan Jepang terlihat pada menurunnya jumlah guru dari 45.415 juga berkurang menjadi 36.287, Pada tahun ajaran 1940/1941 (zaman penjajahan Belanda) jumlah sekolah dasar di Indonesia ada 17.848 tetapi di akhir masa pendudukan Jepang (1944/1945), jumlah sekolah dasar turun menjadi 15.069, hal ini mengakibatkan banyaknya masyarakat Indonesia masa itu menjadi orang yang buta huruf dan putus sekolah. Pendidikan di zaman penjajahan Jepang bersifat semi militer dan umum (dapat di akses oleh seluruh masyarakat tanpa memandang golongan).

Tujuan Jepang mengeluarakan berbagai kebijakan pendidikan adalah

  1. menghapus pengaruh kolonial Barat dikalangan rakyat Indonesia.
  2. memobilisasi rakyat Indonesia untuk membantu Jepang memenangkan perang Asia Timur Raya. Dengan adanya kebijakan yang dibuat oleh Jepang , juga merugikan masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan sehingga angka buta huruf di Indonesia pada saat itu meningkat.

 

Berikut ini adalah Kebijakan pendidikan dari penjajah Jepang :

1.      Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengamtar pendidikan yang resmi menggantikan bahasa Belanda.

2.      Pengintegrasian sistem pendidikan atau penghapusan pendidikan berdasar kelas sosial.

3.     Menutup sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa Belanda.

4.    Menghapus materi pelajaran yang terkait dengan Belanda dan Eropa.

5.    Sekolah swasta hanya diperbolehkan membuka jurusan bahasa dan kejuruan.

6.     Sekolah swasta baru yang berdiri harus dibawah kendali Jawa Hokokai.

7.     Mengubah nama Taman Siswa bentukan Ki Hadjar Dewantara menjadi Taman Tari.

8.     Mengizinkan pesantren untuk mengadakan pelatihan militer.

 

Pelaksanaan

     Pemerintah Pendudukan Jepang membuka pendidikan untuk umum, artinya pendidikan era penjajahan Jepang tidak ekslusif atau khusus bagi kalangan tertentu saja, tetapi bersifat umum dan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia masa itu. Pemerintah Pendudukan Jepang menuntut Bangsa Indonesia untuk mempelajari bahasa Jepang, Jepang membuka sekolah-sekolah yang khusus memberipelajaran Bahasa Jepang secara kilat. Sekolah-sekolah ini disebut Nippongo Gakko. Pengajar-pengajar di doktrin Hakko Ichiu, arti Hakko Ichiu adalah Delapan Benang di Bawah Satu Atap. Hakko Ichiu merupakan ambisi Jepang untuk menguasai Asia Timur Raya di bawah kekuasaan Kaisar Jepang. Selain Hakko Ichiu, Jepang juga memberikan doktrin lain yakni Nippon Seisyin atau latihan kemiliteran dan semangat Jepang

      Jepang juga membentuk sekolah guru yang terdiri dari sekolah guru dua tahun (shoto shihan gakko), sekolah guru empat tahun (cuutoo shihan gakko), dan sekolah guru enam tahun (koto shihangakko). Para guru ini diajarkan bahasa, sejarah, ilmu bumi dengan perspektif geopolitik. dan adat istiadat Jepang.

      Pembagian tingkatan pendidikan pada masa penjajahan Jepang :

1.     Sekolah Dasar (Kokumin Gakko), selama 6 tahun.

2.    Sekolah Menengah Pertama (Shoto Chu Gakko), selama 3 tahun.

3.    Sekolah Menengah Tinggi (Koto Chu Gakko), selama 3 tahun.

4.    Pendidikan Kejuruan (termasuk sekolah menengah tinggi).

5.     Perguruan Tinggi, yang masih diizinkan buka oleh Jepang adalah Sekolah Tinggi Kedokteran (Ika Dai Gakko) di Jakarta dan Sekolah Teknik (Kogyo Dai Gakko) di Bandung, lalu Jepang membuka Sekolah Tinggi Pamongpraja (Kenkoku Gakuin) di Jakarta dan Sekolah Tinggi kedokteran Hewan di Bogor.

Seluruh pelajar di zaman penjajahan Jepang diwajibkan untuk mengikuti pelatihan fisik, latihan kemiliteran dan indoktrinasi yang ketat, bukti dari kentalnya budaya militer dalam pendidikan era penjajahan Jepang terlihat dari diadakannya senam pagi yang disebut sebagai “Taiso”, dan kewajiban mendengar komando di radio bagi para pegawai. Para siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan kerja bakti, membuat pupuk, membasmi hama di sawah, dan pemakaian Sebagian waktu belajar untuk menanam tanaman jarak di lingkungan sekolah serta pinggir jalan.

          Tujuan pendidikan Jepang bagi masyarakat Indonesia adalah menjadikan mereka sebagai tenaga kerja atau romusha dan prajurit untuk membantu Jepang dalam peperangan. Ciri khas lain  pelaksanaan pendidikan Indonesia era penjajahan Jepang :

1.        Pelatihan jasmani dan pembentukan barisan murid yang disebut “Seinen-Tai” bagi murid sekolah dasar dan “Gakutotai” bagi murid sekolah lanjutan.

2.     Pengucapan sumpah belajar dalam bahasa Jepang dan upacara penghormatan istana Tokyo serta menyembah bendera Jepang.

3.      Menguasai bahasa dan nyanyian Jepang.

4.     Memberi tambahan gaji bagi guru maupun pegawai yang memiliki ijazah atau sertifikat lulus ujian bahasa Jepang.

 

 

     Buat kalian yang wibu, sistem pendidikan ala Jepang ini mungkin cocok buat kalian karena sistemnya mewajibkan kalian untuk bisa menguasai bahasa Jepang dan lagu-lagu Jepang. Tapi siap-siap jadi tumbal Perang Asia Timur Raya ya.😈

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

SHOLEHA, SHOLEHA. PENDIDIKAN INDONESIA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG (1942-1945). Diss. Universitas Muhammadiyah Metro, 2021.

 https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/16/150000969/sistem-pendidikan-di-era-pendudukan-jepang?page=all diakses pukul 13.11 WIB.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jembatan Mberok : Saksi Bisu Perkembangan Ekonomi dan Hubungan Antar Etnis di Kota Semarang

  Sumber : Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang Bermula saat VOC membangun pos pertahanan di tepi kali Semarang atau kali Jurnatan , selanjutnya Semarang terus berkembang menjadi satu kota besar seperti yang kita kenal sekarang ini. Baiklah kita mulai saja ya diawali dengan jembatan Mberok. Dari menara syahbandar , obyek yang paling mudah dilihat adalah struktur berupa jembatan yang kini dinamakan Mberok berdiri di atas Kali Semarang. Jembatan ini merupakan penghubung utama antara Jl. Pemuda dan JI. Mpu Tantular. Generasi awal jembatan ini adalah jenis ophaalbrug yang dibangun pada tahun 1705. Karena jembatan saat itu masih jenis angkat maka Kali Semarang bisa disusuri oleh kapal layar hingga agak ke hulu. Pada saat itu, di lokasi Kota Lama Semarang yang disebut juga OUDSTADT berdiri benteng berbentuk segi lima, dinamai Benteng VIJHOEK dan salah satu pintu gerbang benteng ini adalah yang mengarah ke Jembatan Berok yang waktu itu bernama DEZUIDER PORT. Jadi Jembatan Mberok yan

Sejarah Perang Dunia 1

                  SEJARAH PERANG DUNIA                                         1    Sumber:Wikipedia   Halo para siswa,baru ketemu di blog ini.Di blog ini saya mau membahas tentang Perang Dunia 1,sebelum Perang Dunia ke 3 terjadi,kalian semua harus tahu tentang perang dunia 1.😎   Perang Dunia 1 adalah perang global yang terpusat di Eropa sejak 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918.   Ada 2 kubu yang terlibat dalam PD1 1.Sekutu (Inggris,Prancis,Rusia) 2.Blok Sentral (Jerman,Austria-Hongaria,Italia).   Latar Belakang: 1.Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand     dari Austria oleh Gavrilo Princip.     (28 Juni 1914) Franz Ferdinand Sumber:Wikimedia.org Gavrilo Princip Sumber:Wikimedia.org 2.krisis Juli 3.Mobilisasi Pasukan Kekaisaran Jerman     (30 Juli 1914) Serangan pembuka Kebingungan Blok Sentral Strategi Blok Sentral mengalami miskomunikasi. Jerman telah berjanji mendukung invasi Austria-Hongaria ke Serbia, namun penafsiran maksudnya berbeda